Jumat, 12 November 2010

Kamis, 11 November 2010

Pulau Bunyu Bakal Nikmati Rp 3,4 M untuk Perbaikan Jalan

BULUNGAN - Pemerintah Kabupaten Bulungan pada tahun 2010 ini, menggelontorkan anggaran perbaikan jalan raya sebesar Rp 3,4 miliar. Untuk warga di Kecamatan Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan. Bahkan dalam waktu dekat, proyek tersebut sudah bisa dikerjakan setelah lelang tender oleh Dinas PU Bulungan yang saat ini dalam proses.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Bulungan Sujadi mengatakan, pengerjaan proyek tersebut meliputi, seluruh ruas jalan yang rusak seperti jalan yang mengarah pada pemukiman warga. Seperti di desa Gunung Daeng yang ditingkatkan dengan konstruksi siraman next base, hingga jalan menuju Puskesmas rawat inap Bunyu yang baru dibangun.
“Masih dalam proses pelelangan, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah mulai dijalankan perbaikan jalan di Pulau Bunyu” jelasnya kepada Reporter Grass FM Tarakan.
Sujadi menambahkan, konstruksi next base dinilai lebih tahan lama dan cocok untuk medan di Pulau Bunyu. Dimana mampu menahan beban berat yang cukup lama seperti kendaraan proyek milik PT. Pertamina maupun kendaraan berat lainnya.
Ia berharap, masyarakat bisa membedakan kualitas jalan raya yang dikerjakan PT. Pertamina dengan status A 1 dan Pemkab Bulungan jenis C3. Dan jalan yang di bangun Pertamina, konstruksinya lebih awet ketimbang milik Pemkab Bulungan.

Dibangun Dua Lantai, Konstruksi Megah

TANJUNG SELOR - Tiga bangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) rawat inap yang dibangun sejak 2009 lalu, ditargetkan bakal selesai tahun ini (2010). Ketiga Puskesmas yang kesemuanya dibangun 2 lantai dengan konstruksi cukup megah itu, masing-masing di Tanjung Selor, Bunyu dan Desa Long Beluah, Tanjung Palas Barat.
Salah satu dalam peninjauan kemarin, bupati yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Bulungan dr H Idewan Budi Santoso MSi, Kadis Pendidikan Haerumuddin SH MAP dan beberapa staf lainnya, melihat ruang demi ruang bangunan puskesmas yang berada di jalan poros Long Beluah-Tanjung Selor itu.
“Wah megah banget, kalah-kalah bangunan kantor bupati di Lumajang,” kagum Kadis Pendidikan, membandingkan bangunan puskesmas itu dengan salah satu kantor bupati di Jawa. Pantauan media ini, pembangunan puskesmas itu sudah mencapai sekitar 70-an persen.
Bangunan puskesmas dua lantai ini, akan dipersiapkan sebagai puskesmas rawat inap. Ruangan bawah sebagai tempat penanganan atau tindakan pasien, poliklinik, apotek serta kantor. Sedang di lantai dua rencananya untuk tempat rawat inap.
Dalam kesempatan itu bupati mengatakan, mulai 2009 lalu Pemkab Bulungan membangun tiga puskesmas rawat inap. Yaitu di Kecamatan Tanjung Selor, Bunyu dan Tanjung Palas Barat (Long Beluah). Pembangunan Puskesmas ini, lanjut dia,  merupakan  wujud komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM), terutama di sektor kesehatan.
“Kita menginginkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadahi. Selain meningkatkan  kualitas dan kuantitas tenaga medis maupun tenaga kesehatan lainnya, kita juga memberikan fasilitas kesehatan yang terbaik untuk masyarakat,” ujar Budiman.
Di tempat sama Kadis Kesehatan Bulungan dr H Idewan Budi Santoso menambahkan, pembangunan tiga puskesmas rawat inap ini dilakukan secara bersamaan. Ketiganya ditargetkan selesai pada 2010 ini. “Anggarannya beda-beda, disesuaikan dengan kondisi wilayah dan bangunannya. Untuk yang di Long Beluah ini anggarannya sekitar Rp 4,5 miliar, begitu pula di Bunyu. Sedang di Tanjung Selor anggarannya memang lebih besar, karena bangunannya juga lebih besar. Yaitu sekitar Rp 6 miliar,” terang Budi.
Pembangunan tiga puskesmas itu dilakukan dalam dua tahap. Soal kendala, kata dia, salah satunya adalah sering lambatnya kedatangan bahan bangunan. Terutama untuk lokasi yang jauh dari perkotaan, seperti di Long Beluah. “Makanya ini (di Long Beluah) agak lambat. Yang lainnya (Tanjung Selor dan Bunyu) sudah hampir selesai. Jika tidak ada aral, bulan depan sudah selesai,” tambahnya.

Cacat dari lahir, Rio dapat bantuan kaki palsu

PT. Lamindo Inter Multikon (LIM), perusahaan pemilik kuasa pertambangan (KP) batu bara di Pulau Bunyu memberikan bantuan kaki palsu kepada salah seorang warga yanga mengalami cacat.
Bantuan pada warga berupa kaki palsu diserahkan secara langsung oleh Renato Puertollano atau yang akrab disapa Mr. Butch kepada Rio K (17), di kediamannya di Bunyu, Jumat (25/6) pagi.  Dalam penyerahan bantuan itu, Rio disaksikan oleh Mentri, orang tua Rio, Maikel B. Ibrahim serta manajemen dari PT LIM, PT. Mita Niaga Mulia (MNM) dan PT Adani Global.
Dalam acara penyerahan yang dikemas secara sederhana itu, Mr Butch berpesan kepada Rio agar bantuan tersebut dapat diterima secara ikhlas, dipelihara dan dijaga, agar manfaat dari kaki palsu itu dapat menunjang kegiatan apapun yang dilakukannya. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk memperhatikan anak-anak Bunyu yang berprestasi.
Sedangkan Maikel Asmen HR-GA-Comdev and Humas di sela-sela acara tersebut sempat memotivasi Rio untuk tidak minder dengan keadaannya sekarang dan mendorong Rio untuk “pantang mundur” dalam meraih cita-cita demi masa depannya.  Rio yang saat ini sedang menuntut ilmu pada salah satu sekolah kejuruan negeri di Tarakan itu juga sempat terharu pada ucapan dan motivasi yang diberikan perusahaan kepadanya.
Kegiatan utama yang diharapkan Butch adalah belajar untuk menempuh cita-cita yang diharapkan oleh Rio untuk masa depannya.
Mentri, ibu kandung Rio setelah penyerahan dengan haru mengatakan terima kasihnya kepada perusahaan yang mau membantu memberikan kaki palsu untuk putra kesayangannya yang menderita cacat sejak lahir ini.
M. Ilham Senior Supervisor Comdev dan Humas PT.Lim yang juga ikut mendampingi dalam penyerahan tersebut menambahkan, bahwa dasar atau pertimbangan perusahaan memberikan bantuan ini antara lain adalah karena memang Rio ini adalah dari kalangan orang yang kurang beruntung.
“Rio adalah anak yatim yang selama ini hidup bergantung dari hasil dagang kecil-kecilan ibunya sebagai mata pencaharian dalam menopang kebutuhan hidup mereka.  Selain itu perusahaan menilai Rio adalah anak yang berprestasi dan cerdas di sekolah, keinginan belajarnya sangat tinggi dan tentunya Rio adalah putra Bunyu yang punya masa depan cerah,” tutupnya.